tugas


 Pembuatan Reagen
Senin, 19 September 2022
Laporan Uprak


Zoulfi haqi annazilli 
XII Kimia Industri






Resin Penukar Ion Basa Lemah

1.1 Tujuan
•       Mengetahui dan memahami teknik pemisahan dengan metode penukar ion
• Menentukan kapasitas resin penukar ion

1.2 Dasar Teori
         Resin adalah senyawa hidrokarbon terpolimerisasi sampai tingkat yang tinggi yang mengandung ikatan ikatan hubung silang (Cross-linking) serta gugusan yang dipertukarkan. Berdasarkan gugus fungsionalnya resin penukar ion terbagi menjadi dua yaitu, resin penukar kation yang dapat dipertukarkan dan resin penukar anion yng dapat dipertukarkan.

         Penukaran ion adalah pertukaran ion-ion secara reversible antara cairan dan padatan. Pertukaran ion antar fasa yang berlangsung pada padatan tersebut merupakan proses penerapan yang menyerupai proses penyerapan. Resin penukar ion adalah suatu bahan padat yang memiliki bagian ( ion positif atau ion negatif) tertentu yabg bisa dilepaskan dan ditukar dengan bahan kimia lain dari luar. Pada resin penukar kation, kation yang terikat pada resin akan digantikan oleh kation pada larutan yang dilewatkan. Begitu pula pada resin penukar anion, anion yang terikat pada resin akan digantikana oleh anion pada larutan yang dilewatkan.
         
          Pertukaran kation akan menukar ion bermuatan positif penukaran anion akan menukar ion negatif keduanya merupakan zat yang bermolekul tinggi dengan gugus aktif yang dapat dilakukan yang terkompensasi dengan ion lawan sesuai yang dapat bergerak penukaran kation terdiri dari matriks polinomial 3 dimensi dengan kation yang bebas bergerak sedangkan penukaran anion sesuai dengan itu terdiri dari matriks polication dengan anion yang bebas bergerak.



1.3 Alat dan Bahan
    Alat : Bahan :
   • Beaker Glass • Anion
   • Corong pisah • CH3COOH
   • Pipet volume • NH4OH
   • Erlenmeyer • Aquadest
   • Buret • Indikator PP
   • Statif dan klem


  1.4 Prosedur Kerja
1.5 Data Perhitungan
  
V¹. 0. - 3,8= 3,8
V². 3,8 - 6,7=9,2
V³. 6,7 - 10,3=6,3
                    ___________+
                    19,3 = 6,43

    A,u
C_______
    W
=0,1,6 43/1gr
=10⁰ml.64,3/¹
=643 mol 1gr

1.6 Analisa Data
      Dalam penyiapan alat dan bahan yang akan digunakan terlebih dahulu pastikan alat-alat yang akan digunakan bersih dan tidak terkontaminasi oleh larutan lain Sisakan untuk menyiapkan alat dan bahan dengan sesuai siapkan alat dan bahan yang akan digunakan sesuai yang seharusnya.
       Kemudian dalam proses penimbangan bahan timbang bahan sesuai yang dibutuhkan sebelum menimbang pastikan timbangan sudah dicek terlebih dahulu. Lakukan pengecekan alat terlebih dahulu Cek alat seperti kran pada Buret, dan kran pada corong pisah. Pastikan pada setiap kan tidak mengalami masalah, serta kran yang akan digunakan tidak mengalami kebocoran.
       Jika kran mengalami kebocoran maka dapat mempengaruhi hasil yang akan dikeluarkan serta dapat mempengaruhi titik ekuivalen yang akan didapatkan pada hasil akhir. Selain itu juga keren yang tersumbat menyebabkan terlambatnya cairan yang keluar akibatnya memakan waktu lebih lama, keran yang bocor juga dapat di mempengaruhi turunnya cairan dan mengakibatkan volume yang dihasilkan berlebihan.
        Langkah selanjutnya adalah pencampuran larutan sebelum mencampurkan larutan atau bahan pastikan bahan yang akan dicampur sudah sesuai dengan yang ditentukan atau dibutuhkan pada saat mengambil aquades untuk dilarutkan dengan resin aquades yang diambil harus pas 30 ml tidak boleh melebihi ataupun mengurangi yang sudah ditentukan. Tetapi biasanya dalam penuangan aquades air yang dituang ke dalam gelas ukur tidak pas 30 mili melainkan lebih dari 30 mili ataupun kurang dari 30 mili ini disebabkan oleh kurangnya konsentrasi serta tidak diperhatikannya terlebih dahulu jadi aquades yang masuk tidak sesuai dengan yang diharuskan.
        kemudian juga pada saat ingin memasukkan kapas ke dalam corong pisah lakukan dengan baik-baik agar pada saat larutan resin yang telah dituangkan aquades kemudian dituangkan pada corong pisah tidak timbul atau tidak naik ke atas. Kapas yang naik akan menyebabkan resin tidak akan tersaring serta akan ikut turun ketika keren corong pisah dibuka dan menampung efluen. Selain itu juga ketika resin tidak tersaring oleh kapas maka resin akan ikut Turun ke bawah dan mengakibatkan macetnya saluran pada kran corong pisah dan menghambat aliran efluen yang akan keluar dan ditampung.
         Setelah menampung efluen kemudian pastikan residu resin tidak ikut turun dan efluen bersih dari resin. Lalu ambil 10ml untuk melakukan titrasi. Ukur larutan efluen dengan gelas ukur yang sudah di bilas dengan aquadest, agar tidak terkontaminasi dengan larutan sebelumnya. Pastikan sesuai dengan yang sudah di tentukan, ukur larutan dengan ukuran (cembung bawah) dari garis. Dan terakhir tambahkan pp untuk pelengkapnya. Dalam penambahan indikator juga jangan terlalu banyak, cukup dengan 3 tetes saja. Banyaknya penambahan indikator sangat mempengaruhi dalam perubahanan warna. Teralu banyaknya indikator akan membuat larutan berubah menjadi terlalu pekat, padahal volume yang dituangkan belum mencapai titik ekuivalen. Tanpa disadari biasanya dalam penambahan indikator sering terjadi keterlebihan tetesan pada indikator dan hal ini menyebabkan perubahan warna yang menjadi lebih cepat.
        Kemudian pada proses titrasi pastikan larutan yang dimasukkan ke dalam Buret sudah sesuai dengan standar seperti yang sebelumnya ukur menggunakan cembung bawah. Sesuaikan ukuran Buret dengan Erlenmeyer kemudian pegang Erlenmeyer dengan posisi yang benar di sebelah kanan dan sebelah kiri memegang keran Buret kemudian buka transfer secara perlahan. Jangan membuka kran terlalu kencang atau secara spontan dibuka dengan sepenuhnya buka kran setetes demi setetes agar titik efluen yang kita butuhkan tidak berlebihan. Lakukan titrasi dengan benar dan teliti goyangkan Erlenmeyer ke kanan dan ke kiri secara perlahan agar volume larutan yang di Buret tercampur dengan larutan yang berada dalam Erlenmeyer secara merata. Pastikan warna tidak menghilang dan tetap. Sering terjadi pada saat melakukan titrasi, larutan dalam labu erlenmeyer sudah mengalami perubahan warna namun pada saat larutan di buret dihentikn warna tersebut ikut menghilang secara merata. Dan ini menandakan ekuievalen yang didapatkan belum pas atau belum benar-benar didapatkan.
          Perhatikan setiap Tetes demi tetes yang keluar lalu lihat jika sudah mengalami perubahan warna hentikan proses titrasi catat volume yang didapat dan jangan lupa untuk menutup keran Buret. Tutup kran buret ketika selesai agar larutan yang berada dalam buret tidak keluar dan tidak mengubah hasil volume yang didapatkan.Lihat Ekuivalennya dan kemudian catat perhatikan titik ekuivalen dengan cermat turunkan Buret dan lihat garis pada cembung bawah catat angka yang tertera pastikan Buret lurus sempurna tidak miring. 

1.7 Kesimpulan
• Efluen yang didapat sebanyak 41 ml
• Konsentrasi yang didapat adalah 130mol
• Warna yang diperoleh adalah pink tipis atau Pink transparan


1.8 Daftar Pustaka

Anonim.2007. Penyisihan Kesadahan dengan metode Penukaran Ion. Laboratorium Oprasi Teknik Kimia-FT UNTIRTA.BANTEN
Anonim.2013, Resin Penukar Ion. Diakses pada 24 November 2013.Palu
Harjadi,W.1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Khopar.1990. Konsep Dasar Kimia Analitik.UI PRESS.JAKARTA
Aniomus,2015. Modul Praktikum Operasi Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta.